PERTEMUAN 4
(MATERI TAMBAHAN)
A.
KOMPETENSI
DASAR
3.7 Menilai isi
dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku
pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.
4.7 Menyusun
laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis.
B.
TUJUAN
Dengan mendengarkan atau membaca buku fikis
atau nonfiksi siswa mampu
1.
Menentukan unsur intrinsik dari buku fiksi
yang dibaca dengan cermat.
2.
Memberikan ulasan terhadap isi buku nonfiksi dengan tanggug jawab.
C.
MATERI
UNSUR INTRINSIK BUKU FIKSI
1.
Tema
Tema merupakan ide atau gagasan dasar
yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dalam sebuah cerita, baik cerpen, novel
atau cerita lainnya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam cerita
didasarkan pada tema. Tema bersifat umum dan dapat diambil dari lingkungan
sekitar. Misal, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang
sendiri, persahabatan dan lain-lain.
2.
Tokoh dan
penokohan
Tokoh adalah pelaku cerita yang ada di dalam sebuah cerita.
Penokohan adalah penentuan sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak tokoh
dapat digambarkan melalui sebuah ucapan, pemikiran, dan pandangan dalam melihat
suatu masalah.
3.
Latar
Latar atau setting mengacu
pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita. Latar
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu latar tempat, waktu dan suasana. Later tempat
berkatan dengan tempat erjadinya sebuah peristiwa, latar waktu berkaitan dengan
waktu/apan terjadinya sebuah peristiwa, dan latar suasana berkaitan dengan bagaimana
suasana saat peristiwa dalam cerita tersebut terjadi. Latar atau setting ini
berfungsi untuk memperjelas gambaran perstiwa yang dialami oleh tokoh.
4.
Alur
Alur
adalah urutan jalan cerita dalam sebuah cerita. Dalam menyampaikan cerita, ada
tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis sebagai berkut.
a. Perkenalan :
memperkenalkan tokoh dan latar cerita secara umum.
b. Komplikasi:
mulai muncul permasaahan dalam cerita.
c. Klimaks: masalah
yang dialami oleh tokoh semakin rumit.
d. Resolusi: menemui
jalan keluar dari masalah yang dihadapi tokoh.
e. Penyelesaian:
masalah yang dihadapi tokoh selesai dan cerita berakhir.
5.
Sudut pandang
Sudut
pandang merupakan cara pengarang menceritakan tokoh dan peristiwa dalam sebuah
cerita. Penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua, maupun
ketiga.
6.
Gaya bahasa
Gaya
bahasa merupakan ciri khas penulis dalam menyampaikan cerita. Gaya bahasa ini
dapat dilihat dari penggunaan majas, diksi atau pilihan kalimat yang ada di
dalam cerita. Gaya bahasa tiap penulis menunjukkan ciri khas masing-masing dan bertujuan
untuk membuat cerita menjadi lebih hidup dan tidak terkesan monoton.
7. Amanat
Amanat
adalah pesan yang disampaikan penulis melalui cerita tersebut. Amanat adakalnya ditulis secara langsung (tersurat) dan
tida langsung (tersirat). Amanat yang disampaikan secara tersirat data diambil
dari hasil pemahaman pembaca terhadap keseluruhan isi cerita.
ULASAN TERHADAP
ISI BUKU NONFIKSI
Mengulas
buku nonfiksi dapat dikatakan memberikan penilaian terhadap buku nofiksi. Secara
sederhana, ulasan ini bisa dengan menunjukkan kelebihan dan atau kekurangan
yang ada di dalamya. Misalnya, kekurangan terdapat pada struktur yang tidak
lengkap, isinya sulit dipahami, dan sebagainya. Kelebihan dapat dengan
menunjukkan pemakaian bahasa yang mudah dipahami, amanat cerita yang bagus,
cover buku sesuai dengan isi, dan kelihan lainnya.
Beriut
contoh ulasan singkat.
Cerpen ini dipenuhi dengan alur
kesedihan, namun alurnya jelas dan ringkas. Namun, cerpen ini tak menceritakan
misteri masa lalu sang ibu dan juga alasannya meninggalkan sang anak. Sehingga
pembaca akan kesulitan mencerna apa yang sebenarnya terjadi.